MAKALAH
TENTANG FILSAFAT INDONESIA DAN CHINA
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................................................................
1.
Kata Pengantar.........................................................................................................................................................
2.
Rumusan Masalah...................................................................................................................................................
3.
Tujuan Penulisan......................................................................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................................
a.
Fisafat
Indonesia.....................................................................................................................................................
1.
Filsafat Indonesia....................................................................................................................................
2.
Pengertian Filsafat Pancasila...............................................................................................................
3.
Landasan Filosofis Filsafat Pancasila.................................................................................................
4.
Pancasila Sebagai dasar Filsafat Negara.............................................................................................
5.
Landasan Filosofis Filsafat Pancasila................................................................................................
b.
Filsafat China...........................................................................................................................................................
1.
Karakteristik dan Pembagian Filsafat
China......................................................................................
2.
Pembagian Sejarah Filsafat China.......................................................................................................
a.
Zaman Kuno.............................................................................................................................
b.
Zaman Pembaruan..................................................................................................................
c.
Zaman Neo Kumpusianisme.................................................................................................
d.
Zaman Modern.........................................................................................................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................................................................................
1.
Simpulan....................................................................................................................................................................
2.
Saran dan kritik........................................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.
kata pengantar
Dalam bidang
filsafat, terdapat berbagai aliran yang dipelopori oleh tokoh filsafat/ahli
filsafat/filosof. Mereka mengambil suatu pemikiran yang kemudian dijadikan
sebagai pokok pikiran dan pemecahan segala masalah dalam proses berpikir atau
berfilsafat. Pemikiran tersebut kemudian berkembang menjadi suatu
paham/aliran/isme ketika orang-orang mulai mempelajari dan mengikuti cara
berpikir filosof tersebut karena banyaknya orang yang berpendapat sama atau
setuju dengan cara berpikir tersebut, maka aliran itu semakin berkembang dan
menjadi terkenal.
Pada makalah
ini membahas tentang filsafat Indonesia dan Filsafat Cina yang akan dibahas secara lebih terperinci pada bab
selanjutnya.
2. Rumusan masalah
a. Apa pengertian filsafat Indonesia
b. Bagaimana sejarah perkembangan
filsafat Indonesia?
c. Bagaimana perkembangan filsafat China?
3. Tujuan penulisan
a. Mengetahui dan memahami arti
filsafat Indonesia
b. Dafat mengambil pokok-pokok filsafat Indonesia
c. Memahami filsafat China sebagai salahsatu sumber peradaban dunia
BAB II
PEMBAHASAN
FILSAFAT INDONESIA DAN
CINA
A.
Filsafat Indonesia
Negara republik
indonesia terdiri atas beribu-beribu pulau,bermacam-macam suku bangsa dan
bahasa, adat istiadat, budaya serta paham dan kepercayaan. Hal ini menyebabkan
timbulnya beraneka ragam filsafat sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan
ekosistemnya. Namun perlu diketahui bahwa diantara bermacam-macam suku etnis
dan bahasa, budaya dan adat istiadat serta agama dan kepecayaan tersebut masing
–masing mempunyai kesamaan-kesamaanya dalam segi hakikatnya.
Kemudaian dari kesamaan-kesamaan itu dirumuskan menjadi filsafat bangsa
indonesia yaitu filsafat pancasila.
1.
Pengertian
Filsafat Pancasila
Filsafat
pancasila mengandung pengertian bagi adanya ilmu filsafat yang obyeknya
pancasila. Pancasila dalam hal ini adalah:
Pancasila dasar
negara indonesia yang rumusannya tercantum dialenia IV pembukaan UUD
1945,yaitu:
Ø Ketuhanan yang maha esa
Ø Kemanusiaan yang adil dan beradab
Ø Persatuan indonesia
Ø Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dan
kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan
Ø Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
Pancasila yang
merupakan asas kerohanian negara,ideologi negara,moralitas bangsa dan pandangan
hidup bangsa.
Pancasila
sebagai dasar negara merupakan konsep filsafat yang mencerminkan pandangan
hidup bangsa indonesia yaitu bangsa kita yakni dan percaya kepada tuhan yang
maha esa; dalam hal ini terbukti kita bertaqwa kepada nya.
Pada waktu
bangsa indonesia sedang mempersiapkan kemerdekaan,dengan melalui sidang-sidang
BPUPKI dan PPKI, pancasila itu dimaksudkan untuk:
a.
Dijadikan dasar negara yang kekal dan abadi.
b.
Dijadikan pandangan hidup bangsa (weltah schauung) filsafat dan pandangan hidup
bangsa indonesia.
c.
Memberi pedoman dan arah kenegaraan serta kepribadian bangsa indonesia.
d.
Menjadi pengatur, pengisi serta pengarah hubungan orang dan bangsa indonesia
terhadap sesama manusia dan bangsa.
e.
Menjadi mengarah /motivasi dari dalam yang mewujukan hidup kenegaraan bagi
bangsa indonesia. filsafat pancasila mengandung penjelmaan
kemanusiaan,kepribadian hidup, musyawarah untuk mufakat serta arif lagi
bijaksana.
Jadi dapat
disimpulkan bahwa: filsafat pancasila adalah hasil bepikir yang dalam-dalamnya
dari bangsa indonesia yang oleh suatu bangsa indonesia yang dianggap, dipercaya
dan yakini sebagai suatu kenyataan, norma atau nilai yang paling benar, paling
adil, bijaksana, baik, paling cocok dan sesuai bagi bangsa indonesia.
2.
Manfaat
Filsafat Pancasila
Filsafat
pancasila jika disatukan denagan makna filsafat pada hakikatnya adalah suatu
bentuk materi pelajaran yang ruang lingkupnya menekankan pada pendidikan
nilai-nilai yang bertujuan untuk membentuk sikap positif manusia indonesia
sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.
Tujuan
mempelajari filsafat pancasila ialah:
a.
Untuk membentuk kepribadian yang seimbang yaitu keseimbangan antara unsur-unsur
kerohanian (ke-tuhanan dan kemanusiaan) denagan unsur-unsur keahlian intelektual.
b.
Untuk membentuk manusia sosila yang berjiwa pancasila sejati yang taat dan
taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa menjunjung keadilan ,memiliki kejujuran serta
bertanggung jawab.
c.
Untuk menumbuhkan wawasan berpikir integralistik menjunjung tinggi nilai
filosofis dari pancasila serta mampu menerapkan metode ilmiah dalam mempelajari
norma-norma /kaidah dan nilai-nilai yang digali dari pancasila.
Manfaat
filsafat pancasila
Dengan
mempelajari filsafat pancasila, baik itu sebagai pribadi,warga masyarakat
maupun alat perlengkapan negara. filsafat pancasila tidak hanya menggunakan
pendekatan objektif ilmiah dengan mengkaji secara sinergik bidang-bidang
pengetahuan filsafat ilmu, pendidikan nilai, sikap dan mental kepribadian.
Adapun manfaat
mempelajari filsafat pancasila ialah:
a.
Filsafat pancasila sangat membantu dalam melengkapi menyempurnakan, memperdalam
pengetahuan dan pengertian kita terhadap pancasila sebagai dasar filsafat
negara, pandangan hidup bangsa indonesia yang telah menjadi ideologi negara.
b.
Filsafat pancasila bermanfaat bagi penentuan sikap, sebagai filter terhadap
sistem dan aliran-aliran filsafat yang ada.
c.
Pancasila sebagai pendidikan nilai adalah suatu yang bersifat abstrak, karena
itu secara relatif sulit memahaminya.
d.
Bagi pengembangan akademik diperguruan tinggi yang kelak menghasilkan sarjana,
filsafat pancasila sangat bermanfaat karena dengan cara berfikir secara
filosofis (abstrak) maka akan mudah memperoleh pengertian yang terdalam tentang
pancasila.
e.
Dengan mengetahui filsafat pancasila sebagai dasar filsafat negara dalam
membentuk manusia indonesia yang berkesadaran berbangsa dan bernegara yang
tinggi, berwawasan nasional serta membangkitkan kesadaran untuk mendahulukan
kepentingan bangsa, tanah air dan negara serta membina semangat demokrasi
pancasila yang menghargai hak-hak asasi sesama warga negara.
f.
Dengan mengetahui filsafat pancasila, akan sangat membantu pengertian kita
terhadap wawasan pancasila sebagai penekatan dalam memahami hakikat hidup
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3.
Pancasila Sebagai Dasar Filsafat Negara
Jika
dihubungkan antara pendapat aristoteles ( 382-322 B.C) tentang filsafat asal
mula / sebab sesuatu dengan pancasila sebagai dasar filsafat negara , maka
dapat diikuti uraian ini. Aristoteles mengatakan bahwa asal mula atau “ causa
“( inggris) segala sesuatu itu memiliki empat hal yaitu :
a.
Causa materialis , artinya asal mula sebab yang berupa bahan
b.
Causa formalis , artinya asal mula /sebab yang berupa bentuk
c.
Causa finalis , artinya asal mula / sebab yang berupa tujuan
d.
Causa efisiansi, artinya asal mula / sebab akibat terjadinya hal yang baru
Kalau ke empat
“causa“ atau asal mula / sebab dihubungkan dengan asal mula pancasila kemudian
pancasila ditetapkan menjadi dasar filsafat negara , maka secara kronologis
tampak bahwa.
a.
Bangsa indonesia adalah sebagai asal mula yang berupa bahan (causa materialis)
b.
Anggota BPUPKI yaitu : ir.soekarno / Drs.Moh.Hatta sebagai pembentuk negara ,
maka beliau adalah asal mula yang berupa bentuk atau bangunan (causa formalis).
c.
Ketua dan beberapa anggota BPUPKI, disebut sebagai asal mula bentuk atau asal
mula tujuan (causa finalis)
d.
PPKI yang diketuai oleh ir.soekarno dan Drs.Moh.Hatta sebagai wakil ketua
adalah sebagai asal mula / sebab yang berupa karya (causa efisiensi) atas kuasa
pembentuk negara.
4.
Landasan Filosofis Filsafat Pancasila
a.
Filsafat pancasila selama ini lebih merupakan genetivus yakni pancasila sebagai
objek materi, sedangkan objek formalnya yakni cabang-cabang filsafat. filsafat
pancasila sebagai genetivus, subjektivus, adalah filsafat pancasila sebagai
filsafat (subjek). empat hal pokok dari filsafat pancasila genetivus
subjektivus yaitu:
Ø Ontologi pancasila
Pancasila melihat “ada” bukanlah terlepas dari
yang lain.
Ø Epistemologi pancasila
Konsep epismologi yang demikian dapat ditemukan
beberapa sarana untuk memperoleh pengetahuan yaitu:
v Rasio
v Indra
v Intuisi , rasa feeling
v Kursa , ( mengharapkan kebaikan , nilai
kesusilaan )
Ø Aksiologi pancasila
Persoalan nilai dalam filsafat pancasila tidak
hanya bersifat objektif saja tetapi juga kerohanian
Ø Antropologo pancasila
Pancasila berpandangan bahwa manusia bersifat
monopluralis yang mencakup monodualis susunan kudrat, monodualis sifat kodrat ,
serta monodualis kedudukan kodrat.
b.
Metode berpikir pancasila dalam memecahkan masalah tidak hanya bertumpu pada
metode berpikir yang semata-mata ; rasional , empiris , hipotetik –
deduktif-verifikatif , melainkan bersifat integral ( komperensif ) metode
berpikir komperensif dalam memandang dan memecahkan persoalan mengintegrasikan
beberapa hal yaitu :
Ø Sintesis ( empiris )
Ø Analistis ( rasional)
Ø Ilmu ( hipotetiko-deduktif-verivikatif )
Ø Reflektif ( transendental )
Maka dalam memecahkan permasalahan tidak hanya
bertumpu pada metode ilmiah semata , tetapi juga disertai refleksi transenden
yaitu dalam kerangka religius.
B.
Filsafat Cina
1.
Karakteristik Dan Pemikiran Filsafat Cina
Karakteristik
filsafat cina erat hubungannya dengan keadaan alam dan masyarakat . Bangsa yang
hidup di daratan cina menurut ilmuan bernama Ku Yen Wu ( 1632-1682 )dapat
dibedakan menjadi dua yaitu orang yang hidup di sebelah utara dan selatan
sungai Hoangho. Perbedaan itu ialah:
a.
Ditinjau dari segi sikapnya :
Orang cina yang hidup di sebelah utara sungai
Hoangho bersifat kaku dan yang di sebelah selatan brsikap dinamis ( luwes ).
b.
Ditinjau dari segi kejiwaanya :
Orang cina yang hidup di sebelah utara sungai
Hoangho mempunyai kecenderungan yang bersifat praktis, sedang yang hidup di
sebelah selatan mempunyai kecenderungan yang bersifat spekulatif dan metafisis.
Sedang
pemikiran filsafat cina bersifat antroposentris atau humanistis berupa
keinginan untuk menemukan sumber kriteria: kebaikan, kebenaran dan keindahan
dalam diri manusia. Keinginan ini mengandung keyakinan bahwa setiap orang harus
memilih untuk dirinya sendiri dalam kebenaran, kebikan dan keindahan seperti halnya tentang
selera manusia.
Tujuan
pemikiran filsafat cina ialah untuk memperbaiki dan menyeimbangkan hubungan
antar sesama manusia, khususnya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara . kecendrungan Humanistis ini menekankan manusia sebagai titik
sentral segala-galanya, kemampuan manusia dikembangkan sedemikian rupa sehingga
melalui daya kreatifnya yang rasional, ia selalu berusaha menghasilkan hal-hal
yang bermanfaat untuk peningkatan kualitas hidupnya.
2.
Pembagian Sejarah Filsafat Cina
Sejarah
filsafat cina dibagi dalam empat periode yaitu :
a.
Zaman Kuno (
600 – 200 sebelum Masehi)
Zaman ini
ditandai dengan munculnya aliran-aliran filsafat klasik antara lain :
Ø Konfusinisme
Ø Taoime
Ø Mazhab Yin-Yang
Ø Mohisme
Ø Dialektisisme
Ø Legalisme
1)
Konfusinisme
Yaitu suatu
aliran yang terdiri dari orang-orang terpelajar yang mempunyai keahlian di
bidang kitab-kitab klasik. Kitab –kitab klasik yang terpenting ada lima Wu
Ching Chiang meliputi:
Ø Shu
Ching
: Kitab sejarah
Ø Shih
Ching
: Kitab syair
Ø Ching
: Kitab perubahan
Ø Li
Chi
: kitab adat
Ø Ch’un
Ch’iu
: Catatan musim semi dan musim gugur.
Selain Wu Ching
masih ada kitab lain yang merupakan sumber filsafat Cina yang klasik antara
lain :
v Lun Ching
: Analects:
v Bunga rampai Konfusius
v Meng
Tze
: Mensius
v Ta
Hsueh
: The Great Learning
v Chung
Yung
: The Doctrin of the Mean
Titik berat
ajaran aliran ini bidang etika. Etika konfusianisme didasarkan pada
kebutuhan akan kebahagian hidup. Sehingga dalam ajaran etikanya berlaku prinsip
timbal balik atau principle of reciptocity dan prinsip keseimbangan. Aliran ini
kemudian hari diangkat menjadi asas kerohanian negara pada zaman dinasti Han,
dengan tokoh utamanya Tung Chung Shu. Akhirnya muncul lagi sebagai aliran
Neo-Konfusianisme yang berpengaruh besar di wilayah cina dan sekitarnya sampai
awal abad dua puluh yaitu di tandai dengan munculnya Revolusi Tiongkok,
2)
Taoisme: Tao te Chia
Yaitu suatu
mazhab yang terdiri dari orang-orang terpelajar dan mengalami kekecewaan karena
keadaan negara pada waktu itu mengalami kemunduran, kemudian mereka menyadari
dan hidup sebagai biarawan.Tokoh yang terbesar dalam aliran ini adalah Lao Tzu
dan Chuang Tzu.
Pokok-pokok
ajaran dari Tao te Chia terutama mengenai metafisika dan filsafat sosial. Buku yang
dipakai sebagai pegangan adalah Tao te Ching. Tao artinya jalan, te artinya
kebajikan dan Ching artinya kitab Jadi Tao te Ching diartikan sebagai kitab
tentang atau petunjuk bagi manusia untuk sampai pada kebajikan.
3)
Mazhab Yin Yang: Yin Yang Chia
Yaitu suatu
mazhab yang dipelopori oleh orang-orang yang pada mulanya mempunyai kedudukan
penting dalam istana. Mereka itu ahli nujum dan ilmu perbintangan, kemudian mereka menawarkan keahliannya kepada
masyarakat. Aliran ini pengaruhnya sangat besar di kemudian hari, bahkan secara
tidak langsung dapat dirasakan dewasa ini.
Menurut
pandangan orang cina Yin dan Yang merupakan dua prinsip pokok di alam semesta. Yin
adalah prinsip jantan seperti; bumi, bulan, air, hitam, kepasifan dan lain
sebagainya. Sedangkan Yang adalah jika digabungkan akan memberikan pengaruh
yang timbal balik dan akan terjadilah semua peristiwa-peristiwa yang terdapat
di alam semesta.
Yin dan Yang
merupakan dua prinsip yang berlainan bukan berlawanan secara kontradiktur,
namun keduanya merupakan dua hal yang saling mengisi dan melengkapi.
4)
Mohisme atau Mo Chia
Yaitu suatu
aliran yang terdiri dari kelompok kaum ksatria yang telah kehilangan
kedudukannya. Mereka menawarkan keahliannya di bidang peperangan kepada
penguasa baru. Tokoh dari Mo Chia adalah Mo Tzu ( 479-381 sebelum masehi ).
Mohisme
mempunyai disiplin yang ketat , hal itu karena adanya pengaruh dari tokohnya Mo
Tzu yang menuntut kepada murid-muridnya agar taat kepada gurunya. Sikap Mo Tzu
ini sedikit banyak dipengaruhi oleh keluarganya yang berlatar belakang militer.
Aliran mohisme ini di kemudian hari dikenal sebagai aliran yang utilitaristis.
5)
Dialektisime: Ming Chia
Aliran
Dialektisi dikenal juga dengan sebutan Mazhab nama-nama ( Scholl of Names ).
Aliran ini dipelopori oleh orang-orang yang ahli dalam bidang debat dan pidato.
Mereka menyalurkan kepandaiannya kepada rakyat.
Mazhab ini
tertarik dengan adanya perbedaan antara apa yang mereka sebut dengan
“nama-nama” ( names ) dengan “fakta yang nyata” (actualities),
6)
Legalisme: Fa Chin
Yaitu suatu
aliran yang dipelopori oleh orang-orang yang ahli didalam bidang
pemerintahan,mereka menawarkan kepandaiannya kepada para penguasa di berbagai
daerah.Mereka menjadi penasihat-penasihat pemerintah dan mengajarkan
teknik-teknik pemerintahan serta hukum-hukum.
b.
Zaman pembauran ( 200 sebelum Masehi -1000 Masehi )
Zaman ini
ditandai dengan masuknya Budhisme dari India, yang kemudian berkembang pesat
dicina dan memberikan warna baru bagi pemikiran kefilsafatan di Cina. Budhisme
sendiri banyak berbaur dengan alam pemikiran filsafat Cina. Sehingga kemudian
melahirkan aliran baru dalam Budhisme Cina yang diberi nama Ch’an Budhisme atau
Ch’anisme. Aliran ini kemudian berkembang di Jepang yang deeasa ini lebih
dikenal dengan nama Zen Budhisme.
c.
Zaman Neo Kunfusianisme ( 1000-1900)
Zaman ini
ditandai dengan adanya gerakan untuk kembali kepada ajaran-ajaran konfusius
yang asli. Namun usaha itu sedikit banyak dipengaruhi oleh aliran filsafat yang
berkembang pada waktu itu yaitu Budhisme . Sehingga Neo Konfusianisme
mengajarkan hal-hal yang berbeda dengan ajaran-ajaran Konfusius misalnya ajaran
tentang metafisika khususnya kosmologi. Konfusius tidak mengajarkan metafisika
bahkan menentangnya.
d. Zaman Modern ( 1900-sekarang )
Pada zaman modern pemikiran kefilsafatan sangat banyak dipengaruhi oleh
pemikiran-pemikiran yang berasal dari Barat, hal ini karena banyaknya
padri-paderi yang masuk kedaratn cina. Aliran yang paling berpengaruh adalah aliran
Pragmatisme yang berasal dari Amerika Serikat. Pada tahun 1950 daratan cina
dikuasai oleh pemikiran Marx, Lenin dan tokoh yang
terkenal Mao Ze Dong.
BAB III
P E N U T U P
A.
Kesimpulan
Ø Filsafat Pancasila lebih merupakan genetivus
subjektivus, bukan genetivus objektivus.
Ø Memahami ini filosofis Pancasila dapt
diperoleh lewat epistemologi pancasila agar pemahaman bersifat inegral.
Ø Aktualisasi filsafat pancasila dalam kehidupan sehari-hari dapat
dilaksanakan dengan menemukan dan mengangkat nilai pancasila yang tersirat
dalam fakta yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Ø Dalam perspektif epistemologis, alternatif
aktualisasi nilai pancasila dalam menyongsong abad XXI bertumpu pada metode
berpikir integral,yaitu:
a.
Sila I dapat
tercermin dalam hidup ber-tuhan dan/atau beragama .
b.
Nilai sila II
teraktualisasi dalam hidup sehari-hari dengan sesama manusaia, bahkan dengan
makhluk Tuhan lainnya
c.
Nilai sila III
teraktualisasi dalam hidup berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat satu yaitu
Indonesia yang bhineka.
d.
Nilai sila IV
teraktualisasi dalam bidang kehidupan politik, di mana kekuasaan berada di
tangan rakyat secara efektif.
e.
Nilai sila V
teraktualisasi dalam bidang kehidupan ekonomi, dimana suasana makmur dijiwai
suasan adilk
Ø Dalam mengaktualisasikan filsafat Pancasila
tampak bahwa pada waktu sekarang ini metode berpikir integral merupakan
alternatif terbaik.
B.
Saran dan
Kritik
DAFTAR PUSTAKA
Syaidali,
Ahmad, Drs, H. MA dan Muzakir. Drs. 1977. Filsafat Umum, Bandung
Pustaka Setia.
Hadiwijono, Dr.
Harun. 1980, Sari Sejarah Filsafat Bab I, Yogyakarta: Kanisius.
Syadali, Ahmad
dan Mudzakir. 1997, Filsafat Umum. Bandung: Pustaka Setia
Achmadi, Drs,
Asmoro. 1995. Filsafat Umum. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Inu
Kencana Syafie, 2005, Filsafat Politik, C.V Mandar Maju, Bandung.
No comments:
Post a Comment